0

QURBAN UNTUK EMAK

Kisah ini terjadi 2 tahun yang lalu di suatu kota di jawa timur diceritakan seorang pedagang hewan qurban tentang sebuah kejadian yang membuat hatinya amat tersentuh, berikut kisahnya; Seorang wanita datang memperhatikan dagangan saya. Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli. Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya, “Silakan bu…”, lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing terkecil sambil bertanya, “kalau yang itu berapa Pak?” “Yang itu 700 ribu bu,” jawab saya. “Harga pasnya berapa?”, Tanya kembali si Ibu. “600 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah. “Tapi, uang saya hanya 500 ribu, boleh pak?”, pintanya. Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut. Sayapun mengantar hewan qurban tersebut sampai ke rumahnya, begitu tiba di rumahnya, “Astaghfirullah…, Allahu Akbar…, terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rumah ibu itu. Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya dirumah gubug berlantai tanah tersebut. Saya tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik,. Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh. Di atas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus. “Mak, bangun mak, nih lihat saya bawa apa?”, kata ibu itu pada nenek yang sedang rebahan sampai akhirnya terbangun. “Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak…”, kata ibu itu dengan penuh kegembiraan. Si nenek sangat terkaget, tapi nampak jelas raut bahagia di wajahnya, ia segera berjalan keluar dengan langkah yang gontai karena usianya yang senja. Sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap, “Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban.” “Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama emak saya…”, kata ibu muda itu. Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa, “Ya Allah…, ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan Imannya begitu luar biasa.” “Pak, ini ongkos kendaraannya…”, panggil ibu itu, “sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yang bayar”, kata saya sambil menyembunyikan mata saya yang sudah berkaca-kaca. Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya meski dengan segala keterbatasan ekonominya. Hikmah Yang dapat kita ambil; Untuk mulia ternyata tidak perlu harta berlimpah, jabatan tinggi apalagi kekuasaan, kita bisa belajar keikhlasan dari ibu itu untuk menggapai kemuliaan hidup. Berapa banyak diantara kita yang diberi kecukupan penghasilan, namun masih saja ada kengganan untuk berkurban, padahal bisa jadi harga handphone, jam tangan, tas, ataupun aksesoris yang menempel di tubuh kita harganya jauh lebih mahal dibandingkan seekor hewan qurban. Namun selalu kita sembunyi dibalik kata tidak mampu atau tidak dianggarkan.

0

RENUNGAN

 *AYAH *

Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan. Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?" Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ? Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini. "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi." "Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya." "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya." "Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya." "Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya." "Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara." "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya." "Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup b ik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi." "Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya." "Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat." Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah." Sahabatku, masih ada perasaan bencikah di hatimu terhadap ayahmu, yang mungkin perilakunya yang tidak sesuai dengan keinginan kita? Sudahkah engkau membandingkan segala kekurangan beliau, dengan segala jasa beliau kepada kita sejak kita masih dalam kandungan ibu? Terkadang tanpa sadar, masih banyak diantara kita yang kurang bangga terhadap ayah kita, karena pekerjaan beliau. Kita merasa malu ketika banyak orang mengetahui orang tua kita hanya orang desa, yang kuper. Ah… layakkah kita disebut anak yang sholeh? Peluklah beliau… dan katakan, "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah… Maafkan diri ini yang selalu menambah bebanmu

0

Perempuan Non-Muslim Ini Memutuskan Berhijab


Perempuan Non-Muslim Ini Memutuskan BerhijabAmanda (http://www.hautehijab.com/)
Hijab memang digunakan muslimah untuk menutup aurat. Namun bukan berarti busana itu hanya bisa dikenakan olehkaum perempuan pemeluk Islam saja.
Dream - Hijab memang digunakan muslimah untuk menutup aurat. Namun bukan berarti busana itu hanya bisa dikenakan oleh kaum perempuan pemeluk Islam saja. Sejumlah perempuan non-muslim pun ternyata juga terkesan dengan busana ini.
Lihatlah Amanda. Perempuan asal Amerika Serikat ini juga berhijab. Baju yang dikenakan pun menutup aurat dengan rapat. “Saya adalah perempuan non-muslim Amerika yang memilih berhijab,” tutur Amanda dikutip Haute Hijab.
Amanda tidak sedang coba-coba. Dia juga tak sedang mendalami hidup sebagai muslim. Namun, lulusan diploma Hubungan Internasional Universitas Utah ini benar-benar berketetapan hati, berhijab selamanya.
“Saya telah membuat keputusan seumur hidup hanya menunjukkan wajah dan tangan saja saat di muka umum, dan saya menyukainya,” katanya.
Keputusan itu datang dari pengalaman kecil Amanda. Sejak dulu dia terkagum-kagum pada busana hijab. Namun sayangnya dia terlalu percaya dengan anggapan miring masyarakat di sekitarnya. “Sehingga saya ragu dibuatnya.”
Menginjak remaja, Amanda mendalami sastra Arab. Saat itulah dia berkenalan dnegan teman muslimah. Beberapa di antaranya berhijab. Namun hatinya tak juga bergerak. Dia bahkan berfikir teman-teman muslimahnya itu berada dalam tekanan untuk berhijab.
Pandangan itu mulai berubah saat kuliah. Dia kerap kali mendengar pembicaraan teman pria soal perempuan. Bahkan sering memergoki para pria mencuri-curi pandang. Melihatnya bulat-bulat. Namun dia masih berusaha cuek saja. “Tapi setelah mendengar percakapan mereka, saya tidak bisa berdiam diri saja,” ucap Amanda.
Sejak itu, dia mulai melabrak setiap pria yang melihatnya dengan tak senonoh. Namun pada akhirnya dia sadar. Rasa tidak nyaman itu merupakan masalahnya. “Saya berfikir orang-orang itu punya hak bertindak sekehendaknya dan saya tidak punya hak untuk melarang mereka.”
Suatu saat, Amanda melihat teman muslimahnya yang berhijab. Saat itulah perempuan yang tinggal di Sacramento, California, ini melihat temannya itu tampak anggun. Dalam hati Amanda berkata, “Wow, saya ingin terlihat seperti dia.”
Sejak itulah Amanda mulai mencari informasi soal hijab. Dia juga mencari tahu mengapa para muslimah mengenakan kerudung penutup aurat itu. “Saya melihat video di Youtube, mencari toko hijabonline. Lama-lama saya terpesona, para perempuan berhijab tampak cerah dan elegan. Saya ingin seperti itu dan mulai memimpikannya.”
Namun Amanda masih gamang. Pikirannya masih kalut. Bagaimana tanggapan orang saat dirinya yang non-muslim mengenakan hijab. Dia simpan rapat-rapat niat berhijab itu. Hingga saatnya dia bercerita pada seorang teman.
“Dia mengatakan tidak akan mempermasalahkannya dan bahwa muslim bukanlah satu-satunya kelompok yang mengenakan hijab. Banyak Yahudi dan Nasrani yang juga mengenakannya,” tutur Amanda.
Saat itulah hatinya bulat untuk berhijab. Dan akhirnya dia tahu manfaat menutup tubuh dengan rapat. “Karena hijab, saya paham bahwa tubuh saya adalah hak saya, dan saya berterima kasih kepada muslimah yang memberi tahu saya,” ujar dia.
Eksperimen
Perempuan non-muslim lain yang juga berhijab adalah Anisa Rawhani. Namun perempuan asal Kingston, Kanada, ini sedang eksperimen. Dia ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kaum minoritas.   
Oleh karena itu, Anisa berhijab selama delapan belas hari ada Januari silam. “Saya melakukan ini karena ingin tahu tentang hijab yang memicu banyak ketegangan di Barat. Saya juga ingin tahu kenapa wanita muslim harus berhijab dan mengapa budaya kita sangat sulit menerima hijab," tutur Anisa dikutip Dream dari islam.ru.

Perempuan Non-Muslim Ini Memutuskan Berhijab
Sumber: Twitter @AnisaRawhani
Mahasiswi Universitas QueenOntario, ini berhijab selama delapan belas hari. Selama itu, dia tak mengurangi aktivitas. Dengan berhijab, dia tetap pergi ke kampus setiap pagi. Menjadi relawan di perpustakaan dan nongkrong di restoran seperti biasa.
“Aku pergi dengan memakai hijab dan orang-orang mulai bersikap manis, mereka menjadi sopan, beberapa orang tua yang kutemui bahkan menjabat tanganku,” kata dia. Respons ini tak pernah dia sangka.
Pada kesempatan lain, Anisa pergi bersama teman-temannya. Dia masih berkerudung ala muslimah. Lagi-lagi, di luar dugaan. Dia merasa diperlakukan teramat sopan. Sampai-sampai dia merasa sulit untuk menjelaskannya.
Di ujung percobaan, Anisa menemukan kesimpulan. Perempuan keturunan Iran itu menemukan banyak kesalahpahaman terhadaphijab. Dia semakin paham tak ada paksaan terhadap muslimah yang berhijab. Namun masih ada rasisme yang menyudutkan.
“Orang, budaya, dan agama, bukanlah konsep yang bisa Anda pahami dengan cara Anda sendiri. Dengan dialog, kita meningkatkan saling pengertian dan saling menghormati sesama,” tutur Rawhani.
Sumber http://www.dream.co.id/

0

Kisah Haru Pria Memeluk Islam 10 Hari Menjelang Ajal

Selama 23 tahun Abdur Raheem gagal mengajak ayahnya, Green, masuk Islam. Namun Green kemudian mengucap Syahadat sepuluh hari sebelum wafat.
Dream - Siang itu hati Abdur Raheem Green berdebar. Benaknya berkecamuk, sibuk menimbang-nimbang. Sambil berpikir, dia terus bergegas. Menuju kamar di sebuah rumah sakit di Kota Kairo, Mesir. Kala itu, warsa 2010.
Begitu membuka pintu, mata Abdur Raheem terpatut pada sosok pria renta. Terkulai di atas dipan, tak berdaya. Dia pandangi tubuh itu lekat-lekat. Itulah Tuan Green, ayahnya. Mantan Direktur Cairo BarclaysBank, bank multinasional yang berpusat di Inggris.
“Saya memandanginya dan berpikir dia bisa saja meninggal malam itu,” kata Abdur Raheem mengenang masa itu. Kala itu Green memang sudah dua tahun sakit. Keadaan inilah yang membawa pendakwah muslim itu jauh-jauh dari Inggris ke Kairo.
Bukan hanya kondisi Green. Debar hati Abdur Raheem itu juga dipicu soal lain. Masalah keyakinan. Sejak memeluk Islam hampir seperempat abad silam, Abdur Raheem selalu mengajak ayahnya jadi mualaf. Namun gagal.
“Saya telah lama memikirkan kapan bisa mengajaknya. Bagaimana mengajaknya? Bagaimana cara yang tepat? Sekarang dia sedang sakit parah, saya tak mau menekannya, membuatnya bertambah sedih,” kata pria kelahiran setengah abad silam itu.
Saat itu Abdur Raheem berpikir, inilah kesempatan terakhir untuk mengulang ajakannya. Pria bernama kecil Anthony Vatswaf GalvinGreen itu tidak akan pernah memaafkan diri jika ayahnya meninggal dan belum memeluk Islam.
Namun hati Abdur Raheem tetap gamang. Dia merasa ayahnya telah menutup hati terhadap Islam. Abdur Raheem benar-benar tak punya harapan. “Sungguh saya merasa takut dia berkata tidak dan menolak ajakan saya,” ucap dia.
Ini sungguh sulit. Abdur Raheem dalam dilema. Sebagai muslim, orangtuanya belum masuk Islam. Namun satu hal yang dia pegang, dia tak mau memaksa. “Kewajiban kita menyampaikan pesan, untuk menjelaskan kepada orang lain dengan cara sebaik yang kita bisa,” ujar Abdur Raheem.
Akhirnya, Abdur Raheem kembali mencoba. Dia dekati Green yang tengah terbaring. “Ayah. Saya punya sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan. Apakah Ayah mendengar?” kata Abdur Raheem mengenang pembicaraan dengan ayahnya kala itu.
Namun, ayahnya sudah tak lancar berbicara. Kata demi kata keluar dengan terbata. Oleh sebab itu, Green hanya mengangguk. Dan Abdur Raheem melanjutkan, “Saya punya sesuatu untuk saya katakan, jika tidak saya katakan, saya akan menyesal.”
Berdakwahlah Abdur Raheem di dekat telingan Green. Putra saleh itu bercerita tentang hari akhir dan hari pembalasan. Di ujung cerita, Abdur Raheem mengucap Syahadat.
“Jadi Ayah, ini kunci ke surga. Ini sukses di hari kemudian, bagaimana menurut Ayah?” tanya dia mengakhiri cerita.
Mendengar cerita itu, Green menganggukkan kepala. Abdur Raheem pun kembali bertanya, “Apakah itu artinya Ayah ingin mengucapkan syahadat?”
Dan sang ayah dengan terbata menjawab tanya Abdur Raheem itu. “Ya.” Inilah yang tidak diduga-duga oleh Abdul Raheem. Bahagia pun membuncah di hatinya. Setelah hampir dua puluh lima tahun gagal, kali ini dia berhasil mengajak ayahnya masuk Islam.
Abdur Raheem langsung membimbing sang ayah mengucap syahadat. “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah.” Dengan lega, Abdul Raheem meninggalkan rumah sakit karena jam besuk sudah habis.
Hari berikutnya, Abdur Raheem kembali datang. Namun dia menjumpai kondisi sang ayah semakin parah. Green tidak bisa mengingat apa-apa. Jangankan mengingat hari kemarin, kejadian sejam lalu saja dia sudah lupa. “Tapi itu bukan akhir segalanya,” tutur Abdur Raheem.
Enam hari setelah masuk Islam, kondisi Green semakin memburuk. Abdur Raheem yang masih di rumah sakit mendengar ayahnya merintih. “Tolong, tolong saya,” kata Abdur Raheem menirukan ayahnya.
Dia pun kemudian bertanya, “Ayah, Ayah ingin saya melakukan apa?”.
“Saya tidak tahu,” jawab Green. “Ajarkan saya sesuatu yang mudah dilakukan,” tambah dia dengan terbata.
Lantas, Abdur Raheem ingat syahadat. Kalimat yang ringan di lidah namun punya efek luar biasa. “Sehingga saya berkata, jika saya menjadi Ayah, saya akan terus mengulang syahadat,” kata Abdur Raheem.
Mendengar itu, Green pun menjawab, “Ya, itu yang ingin saya lakukan.” Setelah itu, bapak dan anak itu bersama-sama mengucap syahadat selama satu setengah jam.
Sesudah berhasil mengajak ayahnya masuk Islam, Abdur Raheem pulang ke Inggris. Ada urusan yang harus diselesaikan. “Dan kemudian saya mendengar ayah meninggal,” kata Abdur Raheem.
Ya, Green yang telah menolak Islam selama hampir seperempat abad itu telah meninggal. Satu hal yang disyukuri Abdur Raheem, ayahnya bersyahadat sepuluh hari sebelum datang ajalnya.
“Kematian ayah saya ingin saya ceritakan kepada Anda, dan intinya, sepuluh hari sebelum dia meninggal, dia mendapat rahmat mengucapkan Syahadat,” tutur Abdur Raheem.
Sumber http://www.dream.co.id/

0

TANDA-TANDA SEBELUM KITA MENINGGAL



1. " Tanda 100 hari mau meninggal "

Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hambanya dan hanya akan
Disadari oleh mereka yang dikehendakinya......
Walau bagaimanapun semua orang islam akan mendapat tanda ini hanya saja mereka menyadari atau tidak.....
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu ashar, seluruh tubuh 
yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan -akan bergetar......

Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik dihati
bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan
hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat...
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang
Terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

2. " Tanda 40 hari sebelum hari mati "

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu ashar, bahagian pusat kita
Akan berdenyut-denyut pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan 
Gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat maut
akan< BR>mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita,antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa ...
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan
jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan
bingung seketika...
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk
mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan
dicabutnya.........

3. " Tanda 7 hari "

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan
musibah kesaktian dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba
ia berselera untuk makan...

4. " Tanda 3 hari "

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu
diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka
berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti....
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang
yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan
jika kita melihatnya dari bahagian sisi...
Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk Ke dalam...
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan
sukarditegakan...

5. " Tanda 1 hari "
Akan berlaku sesudah ashar dimana kita akan merasakan satu denyutan di
sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya....

6. " Tanda akhir "
Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibahagian pusat
dan
rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian
Halkum...
Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam
diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula...wallah'ualam...

SESUNGGUHNYA MENGINGAT MATI ITU ADALAH BIJAK

0

HIDAYAH ITU UNIK



Siapa Sangka, Pernah MengKristenkan 55.000 Orang dalam Seminggu, Akhirnya Lopez Casanova Justru Masuk Islam. Apa Ya Yang Membuatnya tertarik Masuk Islam? yuk disimak (Disaat Kristen Masuk Islam, eeh malah ada orang Islam Masuk Kristen. Hadeuuh.. Disinilah Pentingnya pemahaman akidah sejak dini )

Nama lengkapnya Melissa Lopez Casanova. Ia lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang sangat taat. Dalam keluarganya ada beberapa pastor dan pendeta. Orang tuanya menginginkan agar Lopez menjadi pemimpin Kristen. Karenanya, sejak kecil ia dimasukkan di sekolah khusus untuk mempelajari Alkitab.

Pada musim panas 2008, bersama para pastor, Lopez melakukan perjalanan ke Jamaika untuk sebuah misi Kristenisasi dengan membantu orang-orang miskin di sana. Ia dan timnya berhasil mengkristenkan sekitar 55 ribu orang dalam pekan itu.

Sepulang dari Jamaika, Lopez berdoa memohon petunjuk. Ia ingin melakukan lebih banyak pengabdian pada Tuhan. “Permintaan itu dijawab-Nya dengan memberiku seorang teman Muslim," katanya.
Ia beberapa kali mengajak teman Muslimnya itu ke gereja dan berpikir bahwa temannya akan terpengaruh dan menjadi seorang Kristen sepertinya.

Suatu saat, temannya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang bagus, tetapi ia menyayangkan kepercayaan jamaatnya yang memercayai Trinitas.

“Sayangnya, temanku salah menguraikan pengertian dari Trinitas itu. Aku hanya tertawa dan meralatnya,“ kata Lopez.

Lopez sempat berpikir tentang betapa fatalnya jika ia melakukan hal yang sama. Memberikan komentar soal agama lain yang tidak dipahami dengan baik adalah sesuatu yang dinilainya sebagai ucapan yang kurang berpendidikan.

Ia pun memutuskan mempelajari hal-hal mendasar tentang Islam. Lopez mulai menemukan persamaan antara Kristen dan Islam. Itu terjadi ketika ia mengetahui bahwa ternyata Yudaisme, Kristen, dan Islam berbagi kisah dan nabi serta ketiganya dapat diusut asal muasalnya ingga bertemu dalam silsilah sejarah yang sama.
“Sebenarnya, lebih banyak persamaan antara Kristen dan Islam dibanding perbedaan antara keduanya,“ kata Lopez.

Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum, dengan lutut dan kepala di atas lantai. “Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hendak makan di tempat-tempat umum.“

Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan menggunakan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Al-Quran di mobilnya karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat.

“Agar sopan, aku mengizinkannya. Selanjutnya, aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya,“ kata Lopez.

Hal yang tidak diduga pun terjadi. Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an yang didengarnya memunculkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan kebingungan yang tak bisa dijelaskan.

“Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen," katanya.
Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya, Lopez akhirnya memutuskan untuk mengenal jauh tentang Islam. Namun, hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, “Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan-Mu daripada hidup selama satu hari, namun jauh dari-Mu.“

Lopez berpikir, mengalami kecelakaan mobil saat menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah membuktikan pilihan yang salah. Namun, ia tiba di tujuan dengan selamat, dan mengikrarkan keislamannya di hadapan publik.

Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez memeluk Islam. “Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan," kenangnya mengingat perubahan terbaik dalam kehidupannya.

[Sumber: Republika]

0

Kisah Habib Munzir mimpi dijemput Nabi Muhammad di usia 40 tahun


Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa meninggal di RSCM pada Minggu (15/9) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB. Rencananya jenazah Habib Munzir dimakamkan di pemakaman Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selatan.

Sebelum meninggal, Habib Munzir pernah menulis dalam blognya tentang mimpinya yang akan 'dijemput' oleh Nabi Muhammad SAW saat berusia 40 tahun. Seperti diketahui, Habib Munzir lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Itu artinya umur Habib Munzir genap 40 tahun 7 bulan kurang.

Mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad tersebut dia tulis di blognyahttp://majeliskecil.wordpress.com/ pada tanggal 6 Mei 2011 lalu. Mungkinkan mimpi tersebut sebuah pertanda?

Berikut petikan tulisan Habib Munzir tentang mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW yang akan menjemputnya saat dirinya berusia 40 tahun:

"Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah
Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata :kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia..

Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dg ku, makan dan mium bersamaku .. masuklah,,,
Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,!
Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata : mari kuantar kau masuk.. mari
Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku..
Aku terbangun

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as..
Kukatakan padanya : belum belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.

Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapaii 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku
Usia saya kini 37 tahuh pada 23 feb 73, dan usia saya 38 tahun pada 19 muharram ini.

Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dg penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus nebgeluhkan sakit kepala..

Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni kesalahanku.., kita akab jumpa kelak dg perjumpaan yg abadi..
Amiin..

Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yg kuminta..

Semoga Allah swt menerima Amal dakwah di jalan Allah dan Rasulullah. Aamiin.
 — 

0

DOA MENYONGSON TAHUN BARU 2014

Allahumma salli ‘ala Muhammadin ‘abdika wa habibika wa rasulika an-nabiyi-l-ummiyi wa ‘ala alihi wa sahbihi wa sallim
Yaa Allah, Rabb Yang Menggenggam Langit dan Bumi,
Pada hari ini kami berkumpul menyambut datangnya Tahun Baru 2014,  kami bersimpuh dihadapan-MU, memohon kepada-Mu, Ya Allah
Berikanlah petunjuk dan bimbingan-MU kepada kami, satukanlah hati kami dalam kerukunan Warga Kecamatan Sekadau Hilir Cahaya Rahman dan Rahiim-MU.

Kami mengucapkan syukur atas limpahan rahmat-Mu sepanjang tahun 2013 ini. Ampunilah, beri maaflah kami sekiranya dalam perjalanan waktu selama tahun 2013 ini kami telah melalaikan perintah-Mu dan melanggar larangan-larangan-Mu.
Yaa Aliyyu Yaa Kabiir,  Yaa Aliimu Yaa Qadiir Yaa Sami’u Yaa Bashiir Yaa Latiefu Yaa Khobiir.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya, Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami menanggungnya. Beri maaflah kami, ampuni kami dan rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami,
Allaahumma innii a’uudzu bika minal hammi wal hazani wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a’uudzu bika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaali
Allâhumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan wasi’am halalan tayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan
Ya Hayyu ya Qayyoomu bi rahmatika astagheethu aslih li sha’ni kullahu wa la takilni ila nafsi tarfata ‘ainin
Rabbi anzilni munzalan mubarakan wa anta khoirul munziliin.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberikan petunjuk kepada kami, dan limpahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-MU, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi anugerah
Yaa Mukminnu, Aminna wa amin ahlana wa baladana Indonesia 3X
Yaa Allah Yang Maha Memberi Keamanan, berikanlah keamanan kepada Keluarga kami, lingkungan Perumahan yang kami huni dan Negara kami Indonesia.”

Allahumma inni nas’aluka ridhaka wal jannata wa na’udzubika min sakhotika wannar.
Ya Allah, jadikanlah tahun 2014 ini sebagai harapan baru yang lebih baik bagi kami semua, Berkailah kami, berikanlah petunjuk  dan bimbingan serta  rahmat-Mu kepada kami sekeluarga. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.
Al Fatihah. ......